Jumat, 02 Juli 2010

Teknik Dasar Bersepeda Ditanjakan Curam

Apakah Anda sudah pernah menaklukan tanjakan curam dengan bersepeda? Jika belum maka uraian ini bisa membuat Anda mampu menaklukan tanjakan dengan sepeda Anda meskipun tanjakan tersebut memiliki medan yang curam.

Anda akan menguasai teknik dasar bersepeda ditanjakan sebagaimana teknik yang disampaikan gss-leces.blogspot.com berikut ini.

Ketekunan, tenaga dan ilmu terapan adalah sarana terbaik penunggang MTB untuk dapat melewati tanjakan yang paling tajam sekalipun yang digambarkan pada tiga ketrampilan teknik dasar:

(1) Posisi tubuh yang benar.
(2) Menjaga goesan.
(3) Mengetahui apa yang sebaiknya tidak boleh dilakukan.

Sekali kita menguasai dasarnya, tanjakan yang tidak mungkin bisa dilewati akan berubah menjadi mungkin.

Langkah Pertama:
KITA DAPAT MENGUASAI NANJAK BUNGKUK
Untuk dapat melewati tanjakan yang paling curam, kita harus bersedia memohon pada MBAUREKSO-nya goesan dan kekuatan. Dan di BENAK kita akan timbul pertanyaan : Gimana sih caranya ato posisinya ngegenjot yang efisien?

Apa nggenjotnya berdiri waktu tanjakan mulai terasa berat? Gimana kalo menunjukkan kejantanan kita dengan ngegenjot sepol-polnya tenaga dengan cepet??? Yaaah... yang bener aja! Nggak laahhh yaouw !!! Cara terbaik untuk dapat melewati tanjakan yang sangat curam adalah kita harus menguasai cara nanjak secara bungkuk.

Ini adalah aturan cara nanjak yang bener.

  1. Jangan sprint di bagian awal tanjakan, karena kita akan sangat memerlukan semburan tenaga pada bagian ujung / puncaknya.
  2. Gunakan gir yang sedeng, tetep jaga kecepatan kita sepanjang bagian bawah dan di bagian mudah dari tanjakan itu. Ketika tanjakannya jadi semakin curam, ganti ke gir yang semakin rendah (enteng) dan gerakan pantat kita, ke ujung depan saddle, tapi jangan terlalu jauh, jangan sampai ban belakang kita slip pada tiap goesan.
  3. Pindahkan beban tubuh kita ke pinggang untuk menjaga sebanyak mungkin berat pada roda belakang, tanpa membuat roda depan kita terangkat. Posisi ini akan terasa sangat aneh karena kita membungkuk di atas Top tube dan nggenjot rasanya tidak nyaman ( padahal ini malah bener).

Langkah Kedua:
KITA PILIH JALUR LINTASAN YANG TERBAIK
Pandanglah bagian atas tanjakan dan pilihlah jalur lintasan terbaik yang akan kita lewati. Hindarilah sebisa mungkin pada bagian yang berbatu dan terlalu becek.

Sewaktu nanjak, pandangilah lintasan bagian depan roda( + 0,5 meter minimum) sambil mendengarkan bunyi roda belakang yang nyaris slip, tapi masih punya traksi.

Gerakkan punggung ke depan dan belakang dari posisi bungkuk tersebut untuk menjaga bunyi itu.

Hal ini adalah cara untuk menyeimbangkan kebutuhan berat pada roda depan untuk tetap menjejak tanah dengan traksi maksimum kita yang tersedia. Jangan mondar-mandir di atas saddle (kaya strikaan), karena kita tidak dapat melakukan hal ini cukup cepat untuk membuat pergeseran berat yang pas. Dalam posisi ini, badan kita akan rendah, siku nekuk dan kepala maju. Yah persis seperti soang yang mau nyosor gitu.

Langkah Ketiga:
RAHASIANYA BUKAN HANYA PADA KEKUATAN KITA
Dalam situasi traksi minimal, ngangkat pantat dari saddle, biasanya jadi pertanda dari akhir genjotan dan dimulainya TTB.

Tetaplah dalam posisi bungkuk sampai kita sudah bisa melewati bagian yang paling curam dari tanjakan itu. Yah, kita orang pasti tau lah kalo cara ngegenjot kayak gini pasti bikin pegel.

Kesalahan kita sewaktu nanjak yang paling umum terjadi adalah memindahkan posisi tubuh ke depan waktu ban depan sudah melewati ujung tanjakan, padahal ban belakang masih dalam kondisi nanjak.

Hal ini akan mengambil beban dari ban belakang ( yang masih di tanjakan) dan menghapus semua traksi kita. Lakukanlah ini !!!

dan kita akan gagal nanjak. Jangan nyerah!!! Kalau kebetulan kita keluar dari jalur yang seharusnya, usahakanlah bertahan dan cari jalan alternatif ke atas.

Ingat, kita tidak akan mempunyai tenaga yang sama banyaknya kalau kita sampai gagal nanjak dan harus nyoba untuk nanjak lagi. Keluarkanlah semua tenaga kita untuk melewati tanjakan itu dengan cara yang nalar dan ilmiah.

Pada tanjakan yang licin, kita memerlukan kemampuan khusus dalam melakukan Pedaling, untuk bisa melintasi tanjakan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar